Bekerja di lingkungan kerja yang toxic sangat membuat tidak nyaman dan lama kelamaan akan berdampak buruk untuk kinerja kerja kamu. Nah, kebanyakan orang bingung harus berbuat apa ketika terjebak di lingkungan kerja yang toxic. Di artikel ini, Loker Bali akan menunjukkan ciri-ciri tempat kerja yang toxic dan cara untuk bertahan di dalam lingkungan tersebut.
Seperti namanya, “toxic” memiliki arti “beracun”. Toxic di sini adalah sebutan atau istilah untuk sifat pribadi seseorang yang cenderung memberikan dampak negatif pada orang sekitar, baik itu secara fisik maupun emosional. Toxic people dapat ditemukan dimanapun dalam kehidupan nyata, bahkan di tempat kerja sekalipun. Tempat kerja dengan model seperti ini dapat membuat orang di dalamnya mengalami setres bahkan depresi lho!
Kira-kira apa aja ya faktor yang dapat menyebabkan lingkungan kerja toxic? Yuk simak tabel berikut:
Faktor | Lingkungan yang Sehat | Lingkungan yang Toxic |
Perasaan | Dikomunikasikan, Didiskusikan | Cenderung ditutup-tutupi |
Komunikasi | Mendorong, Memahami | Defensif |
Keterbukaan | Terbuka | Disembunyikan |
Peran | Jelas, Mudah dimengerti | Informasi yang ambigu |
Pencapaian tugas | Pekerjaan diserahkan kepada karyawan tanpa paksaan | Atasan cenderung memaksakan pekerjaan kepada karyawannya |
Pembuatan keputusan | Berdasarkan musyawarah mufakat, mendengar suara terbanyak | Hanya komunikasi satu arah, tidak mendengarkan aspirasi karyawan |
Tujuan | Jelas | Tidak jelas |
Berikut adalah 5 cara untuk bertahan di lingkungan kerja yang toxic yang Loker Bali sudah siapkan untuk kamu:
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah selalu berpikir positif dan berprasangka baik kepada orang di sekitar kamu. Jangan ikut-ikutan terpengaruh orang lain yang mengeluh karena pekerjaannya. Kamu bisa mengambil hikmah dari setiap pekerjaan yang diberikan kepadamu. Cara ini dapat membantu kamu untuk selalu berpikiran jernih dalam menjalankan setiap pekerjaan di tempat kerja.
Jadilah seseorang yang menyenangkan dengan membuat candaan bersama teman-teman kamu di kantor. Terkadang, bisa saja suasana tidak menyenangkan di lingkungan kerja toxic terjadi bukan karena ada sesuatu hal yang negatif, tetapi karena mungkin kamu memiliki sudut pandang yang selalu negatif. Jadi, daripada kamu merasa tertekan dengan beban pekerjaan, pasti akan selalu ada hal yang bisa ditertawakan di tempat kerja kamu.
Sesekali kamu bisa coba untuk mencari suasana baru selain di kantor dengan mengerjakan pekerjaan di cafe, villa, atau working space. Hal ini dapat membuat pikiran kamu menjadi lebih santai dan tidak jenuh. Pikiran yang rileks dapat membantu kamu berpikir jernih dan menemukan solusi atau jalan keluar dari masalah yang kamu sedang hadapi di tempat kerja atau masalah lainnya.
Salah satu ciri lingkungan kerja yang toxic adalah karyawan yang gemar bergosip. Jika kamu mengalami hal ini, cobalah untuk menghindari kebiasaan membicarakan rekan kerja kamu sendiri atau bahkan atasan kamu. Kebiasaan ini akan menjadikanmu toxic people dengan selalu memiliki prasangka buruk kepada orang lain.
Jika tingkat toxicity di tempat kamu bekerja sudah sangat membuat kamu tidak nyaman, langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah pindah tempat kerja. Keputusan ini sah-sah saja untuk kamu lakukan mengingat lingkungan kerja kamu yang sudah tidak bisa memberikan kamu kenyamanan dan berdampak pada performa kamu yang tidak bisa maksimal pada akhirnya.
Jauhi Toxic People dan Temukan Pekerjaan Impianmu di Loker Bali Sekarang!
Gaya kepemimpinan yang buruk dapat mematahkan motivasi karyawan untuk bekerja dan dapat menyebabkan mereka keluar dari perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Hal ini juga dapat menurunkan produktivitas di antara karyawan tersebut.
Jika kamu pernah merasa kurang puas dengan pekerjaan kamu atau tidak percaya diri pada kemampuan kamu untuk menyelesaikan tugas, maka kamu sedang mengalami burnout atau kelelahan yang tidak wajar. Berada di lingkungan kerja toxic, cenderung akan membuat kamu suka menunda pekerjaan dan mengumpulkan pekerjaan lewat dari tenggat waktu yang sudah ditentukan.
Work-life balance atau keseimbangan dalam kehidupan bekerja adalah hal utama bagi kesejahteraan karyawan di sebuah perusahaan. Dengan adanya work-life balance yang baik dalam suatu lingkungan kerja, maka menjadi awal bagi karyawan untuk dapat meningkatkan produktivitas mereka. Karyawan juga akan lebih sejahtera dan tingkat setresnya rendah.
Sebuah tim yang sukses membutuhkan dukungan, kolaborasi, dan kerja sama tim yang sangat baik. Sulit untuk membangun kemistri jika seseorang atau beberapa orang di dalam tim tidak memiliki antusiasme dan semangat yang tinggi. Rekan kerja yang kurang motivasi lama kelamaan akan berpengaruh ke kualitas perusahaan dan dapat menimbulkan masalah di antara sesama rekan kerja atau ke atasan.
Memiliki karyawan yang rukun dan akur satu sama lain adalah impian setiap perusahaan. Namun, tidak dapat dipungkiri kebiasaan bergosip cukup sering ditemukan bahkan di tempat kerja. Dampak bergosip di tempat kerja dapat menyebabkanmu kehilangan produktivitas dan menimbulkan rasa tidak aman di antara rekan kerja yang lain.
Ciri lain dari lingkungan kerja yang toxic adalah memiliki gaya komunikasi yang buruk antara orang-orang di dalamnya. Dampak dari gaya komunikasi yang buruk di tempat kerja adalah menciptakan suasana tidak semangat untuk menjadi produktif. Hal ini juga dapat mempengaruhi bagaimana karyawan berhubungan dengan klien dan pelanggan potensial lainnya.
Jika kamu pernah melihat atau merasakan banyak karyawan yang keluar dalam waktu yang hampir bersamaan, maka ini adalah salah satu ciri yang menandakan tempat kerja kamu toxic.
Jika kamu menyadari tidak adanya kemajuan yang signifikan atau bahkan karirmu yang tidak berkembang di tempat kamu bekerja sekarang, maka hal ini perlu kamu pikirkan baik-baik.
Kebiasaan berkubu atau “geng” di tempat kerja dapat menyebabkan perpecahan di antara karyawan. Karyawan yang tidak masuk di dalam “geng” cenderung akan merasa dijauhi dan dikucilkan. Kebiasaan ini akan berdampak buruk karena dapat menyebabkan terjadinya bullying atau intimidasi.
Semoga artikel ini membantu kamu untuk memahami ciri-ciri lingkungan kerja toxic. Bagikan artikel ini dengan teman dan kolega kamu. Temukan lebih banyak tips kerja di Loker Bali!