Diskriminasi di tempat kerja cukup umum terjadi. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat dampaknya sangat buruk bagi kesejahteraan karyawan. Maka dari itu, Loker Bali akan membagikan bentuk diskriminasi pekerjaan yang paling banyak terjadi. Simak penjelasannya sampai selesai ya.
Diskriminasi adalah sikap dan tindakan yang dilakukan oleh suatu kelompok kepada kelompok lain berdasarkan perbedaan karakteristik seperti suku, jenis kelamin, umur, status sosial, dan banyak lain. Diskriminasi tidak memandang tempat sehingga dapat terjadi dimana saja salah satunya diskriminasi di tempat kerja. Perilaku diskriminatif mungkin tidak terlihat dalam perilaku verbal. Dalam kebanyakan kasus, kebanyakan diskriminasi dilakukan secara nonverbal.
Pelecehan adalah bentuk dari perilaku diskriminasi. Ada berbagai jenis pelecehan, termasuk perilaku yang tidak diinginkan oleh rekan kerja, manajer, klien, atau siapa pun di tempat kerja, yang didasarkan pada ras, warna kulit, agama, jenis kelamin (termasuk kehamilan), kebangsaan, usia, disabilitas, atau informasi genetik.
Baca juga: 9 Tanda Lingkungan Kerja Toxic: Ini Tips Mengatasinya!
Tanda diskriminasi di tempat kerja yang pertama adalah terkait pemberian tugas dan tanggung jawab. Ciri-cirinya adalah ketika kamu mendapatkan sebuah tanggung jawab pekerjaan yang bobotnya lebih sedikit dari rekan kerja yang lain, jangan berbangga hati terlebih dahulu karena ini bisa jadi sebuah tanda diskriminasi. Hal ini dapat menunjukkan bahwa atasan kamu meremehkan kemampuan yang kamu miliki.
Jika kamu pernah mengalami hal diasingkan atau tidak diikutsertakan dalam sebuah kelompok tertentu, ini merupakan tanda diskriminasi pekerjaan. Selain itu, perilaku seperti gaya berbicara yang merendahkan dan bersikap seperti tatapan mata juga dapat menunjukkan praktik diskriminasi secara nonverbal.
Maksud dari tanda diskriminasi di tempat kerja yang berikut ini adalah adanya sebuah pembatasan dimana hanya orang-orang terpilih yang dapat menempati posisi tertentu dalam perusahaan. Misalnya adanya pembedaan perlakuan dalam hal peran pekerjaan seperti yang dapat menduduki posisi sekretaris adalah hanya perempuan saja atau yang dapat menduduki posisi direktur adalah hanya laki-laki saja. Waspada jika hal ini terjadi tempat kerjamu ya!
Hal ini mungkin terjadi ketika di tempat kerja kamu kebanyakan karyawannya adalah laki-laki. Misalnya saja kamu dalam sebuah rapat, kemudian kamu adalah perempuan sebagai minoritas dan tidak diberikan kesempatan berbicara karena menganggap pendapat kamu tidak penting. Minimnya keragaman di tempat kerja juga dapat menjadi salah satu potensi terjadinya diskriminasi.
Ternyata, kamu sudah bisa mendeteksi tempat kerja kamu melakukan diskriminasi atau tidak saat sesi wawancara kerja lho! Untuk tanda diskriminasi di tempat kerja yang satu ini, kamu diberikan pertanyaan yang tidak seharusnya ditanyakan saat wawancara. Contohnya pertanyaan "Dari lulusan kampus mana kamu sebelumnya?" atau "Dari daerah mana kamu berasal?".
Baca juga: 10 Etika Bekerja yang Wajib Kamu Miliki di Tahun 2022
Adanya perbedaan usia antara sesama karyawan atau dengan atasan yang cukup jauh dapat menyebabkan terjadinya diskriminasi umur. Contohnya seperti pekerja yang sudah berumur dipecat, pekerja yang sudah berumur diberi bobot pekerjaan yang berat sehingga mendorong mereka untuk mengundurkan diri. Perbedaan usia juga dapat menyebabkan terjadinya miss communication.
Bentuk diskriminasi di tempat kerja yang paling sering terjadi selanjutnya adalah diskriminasi gender. Diskriminasi ini bahkan sering terjadi tanpa kita sadari. Contohnya adalah pekerja perempuan merasa perlu membuktikan dirinya lebih dari laki-laki, laki-laki mendapatkan lebih banyak pujian dibandingkan perempuan, gaji pekerja perempuan yang lebih rendah daripada laki-laki, dan kejadian lainnya.
Bentuk diskriminasi SARA umumnya terjadi pada pekerja yang menganut suku, ras, atau agama yang minoritas. Contoh yang paling sering terjadi adalah ketika pekerja tidak mendapatkan hak untuk cuti keagamaan. Contoh lainnya adalah stereotipe yang melekat pada suku, ras, atau agama tertentu. Hati-hati jika hal ini terjadi kepada kamu di tempat kerja.
Bentuk diskriminasi yang satu ini menyebabkan penyandang disabilitas kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Tidak jarang di beberapa perusahaan belum memiliki akomodasi atau fasilitas yang mendukung penyandang disabilitas. Kasus parahnya adalah penyandang disabilitas yang mengalami intimidasi dan diperlakukan berbeda karena keterbatasannya.
Perbedaan dalam pandangan politik menjadi sebuah isu yang sangat hangat untuk dibicarakan, bahkan di tempat kerja sekalipun. Perbedaan dalam pandangan politik dapat menjadi sebuah pemicu terjadinya diskriminasi di tempat kerja. Kasus terparahnya, karyawan atau pekerja yang tidak sepandangan politik akan terancam mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Itulah informasi tentang bentuk diskriminasi di tempat kerja yang paling sering terjadi. Diskriminasi merupakan sebuah praktik yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Jangan lewatkan kesempatan mendapatkan pekerjaan dengan melihat Lowongan Kerja di Bali 2022. Kunjungi Loker Bali sekarang!